LPSDM bekerjasama dengan World Neighbors (WN) melalui Program CRITICAL (Climate Risk Reduction in Indonesia and Timor Leste) berupaya untuk mengurangi risiko perubahan iklim, khususnya di sektor konservasi sumber mata air di Kabupaten Lombok Timur.
Dari delapan desa yang menjadi lokasi program, LPSDM memilih tiga desa sebagai fokus intervensi konservasi sumber mata air (SMA).
Konservasi ini menjadi penting mengingat wilayah Lombok Timur sering mengalami kerentanan terhadap kekeringan akibat perubahan iklim.
Tahap Awal: Survei dan Pengumpulan Data
Sebelum melakukan intervensi langsung, LPSDM melakukan survei di tiga desa tersebut. Survei ini berfokus pada pengumpulan data historis mengenai kerentanan terhadap kekeringan.
Dengan memahami pola kekeringan dari tahun ke tahun, tim bisa memetakan wilayah-wilayah yang paling rentan. Selain itu, survei juga mencakup karakteristik hidrologi sumber air.
Memahami pola aliran air, musim kemarau, serta keberlanjutan debit air sangat penting untuk mendesain intervensi yang sesuai.
Faktor jarak antara sumber air dan pemukiman juga menjadi pertimbangan. Jarak ini akan mempengaruhi akses masyarakat terhadap sumber air bersih, terutama selama musim kemarau.
Selain itu, kami juga menghitung jumlah pengguna air tetap dan volume air harian per pengguna untuk memahami seberapa besar tekanan pada sumber daya air tersebut.
Baca Juga : https://www.lpsdmitra.com/2024/08/01/laki-laki-adil-gender-dalam-keluarga/
LPSDM juga memeriksa status lembaga pengelola air di desa-desa tersebut. Adanya lembaga pengelola yang sudah ada akan memudahkan proses intervensi, sedangkan jika lembaga tersebut belum ada atau kurang efektif, maka LPSDM akan fokus mengintervensi pada pembentukan dan penguatan kelembagaan.
Ikuti Kami di Instagram : https://www.instagram.com/lpsdmitra/
Tutupan lahan di sekitar sumber mata air juga dianalisis untuk memahami kondisi ekosistem yang mendukung keberlanjutan sumber air. Lahan yang gundul atau mengalami deforestasi dapat memengaruhi resapan air dan berpotensi mempercepat kekeringan.
Terakhir, intervensi-intervensi sebelumnya yang telah dilakukan di kawasan sumber air dicatat untuk menghindari duplikasi serta untuk membangun dari upaya yang sudah ada.
Rencana Intervensi
Setelah survei selesai, LPSDM merancang sejumlah intervensi yang fokusk pada peningkatan kapasitas masyarakat serta penguatan sistem pengelolaan sumber mata air.
Intervensi ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat lokal hingga pemerintah desa dan sektor swasta.
- Pelatihan dan pendampingan masyarakat
- Pemetaan kawasan konservasi
- Penyusunan rencana konservasi NRM (natural Resource Manage)
- Pembentukan kelompok NRM/Proklim
- Pelatihan sistem tata guna lahan berkelanjutan
- Akses bibit tanaman tahunan
- Pendampingan praktek tata guna lahan dan pengelolaan api
- penyusunan kebijakan NRM desa (PERDES)
- Konsultasi kebijakan NRM dengan pemerintah
- Sosialisasi kebijakan NRM kepada masyarakat
- Pemantauan praktek konservasi dan kualitas air
- Pengujian kualitas air
- Pertukaran praktik terbaik antar kelompok NRM/Proklim
Konservasi sumber mata air di Kabupaten Lombok Timur melalui Program CRITICAL merupakan langkah strategis dalam upaya menghadapi perubahan iklim.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam seluruh tahapan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, program ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan sumber daya air dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.